Di tengah perjalanan pulang, Kinar beberapa kali memperhatikan wajah anaknya, dia bisa melihat kalau ekspresi yang sekarang anaknya pasang berbeda dengan yang dia pasang saat akan berangkat.
"Kamu kenapa?" tanya Kinar perlahan sambil terus memperhatikan wajah anaknya yang sekarang tengah fokus menyetir.
Leo melirik sejenak. "Gak papa Mah," jawab Leo tanpa begitu memikirkan apa yang sudah Mamahnya tanyakan dan apa yang sedang dia pikirkan.
"Kamu bete ya di sana? Maaf ya," ucap Kinar dengan nada bicara yang terdengar penuh dengan penyesalan.
"Enggak Mah, gak perlu minta maaf." Leo malah merasa tidak enak dengan hal ini, karena memang bukan salah Kinar, melainkan emosional dirinya saja yang tidak stabil.
"Padahal gak semua bawa anak mereka juga, tahu gitu tadi Mamah pergi aja sen—
"Udah ya Mah, Leo gak nyesel udah nemenim Mamah. Leo juga bete bukan karena nemenin Mamah, gak usah ngerasa bersalah."