Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Anagapesis

๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉSerein_
1
Completed
--
NOT RATINGS
6.1k
Views
Synopsis
kenapa aku harus jatuh padamu ? kenapa hatiku memilihmu ? kenapa saat kita terpisah aku selalu memikirkan mu ? kenapa takdir harus mempertemukan ku denganmu. Ini kisahku dengannya seperti bintang yang menerangi gelapnya malam,dan seperti bintang aku akan meredup jika kau menemukan mataharimu. we never said goodbye we just kind of ended . cc.cover from pinterst. Bahasa baku non baku. Typo bertebaran. yuk coba baca siapa tau nyantol xixixi

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - Anagapesis

๐’œ๐“ƒ๐’ถ๐‘”๐’ถ๐“…๐‘’๐“ˆ๐’พ๐“ˆ

Hari ini adalah hari yang paling aku nanti, setelah hampir 5 tahun dia akan pulang,ada rasa rindu yang membuncah di dalam hatiku setelah sekian lama aku menunggu untuk bisa bertemu dengannya.Aku ingin kembali seperti dulu saat kita masih remaja,saat kita masih duduk di bangku sekolah.

Aku merindukan senyuman itu laki -laki konyol itu,senyuman yang selalu kau berikan padaku.aku rindu candaan-candaan yang dia

lontarkan pada ku walau kadang candaan itu tidak lucu dia masih tetap membuatku tersenyum,aku rindu kekonyolannya.Aku rindu pelukannya,saat dia tau aku sedang tidak baik-baik saja.Aku rindu segalanya....aku rindu sahabatku.

Tepat hari ini dimana kami memutuskan untuk berpisah setelah apa yang kami lalui bersama,kami harus

dipisahkan oleh jarak yang begitu panjang.Aku ingat saat dia akan berangkat untuk menyelesaikan studinya kami harus bertengkar kemudian menangis semalaman seperti anak kecil yang diambil mainannya.5 tahun yang lalu aku harus berpisah dengannya karena suatu hal yang aku tidak tahu,harusnya saat itu kami sudah berangkat ke London untuk melanjutkan studi kami tapi Tuhan berkehendak lain.Tiba-tiba keberangkatan ku harus dibatalkan karena suatu hal yang tidak aku pahami alasan pembatalan keberangkatan ku sungguh tidak masuk akal,bagaimana mungkin tiga hari sebelum aku berangkat tiba-tiba dibatalkan begitu saja karena alasan tidak masuk akal yang seakan di buat-buat oleh seseorang yang ingin mengambil posisiku,mereka bilang bahwa dokumen belum lengkap.Aku sudah mencoba melayangkan protes ke pihak kampus karena sudah jelas mereka bilang dokumen sudah lengkap dan bagaimana mungkin itu bisa berubah begitu saja.Aku mendengar bahwa ada orang yang sengaja membuatku tidak dapat ikut ke London.Aku tidak pernah mengatakan yang sebenarnya pada sahabatku sampai satu hari sebelum keberangkatannya aku datang membantunya berkemas dan menata dokumen apa yang harus dia bawa,sebenarnya aku ingin mengatakan hal ini tapi aku takut mengatakan yang sebenarnya,aku takut dia marah padaku.

Tetapi dia tau,dia tau bahwa ada yang kusembunyikan darinya mungkin dia tau dari orang lain bahwa keberangkatanku dibatalkan,tapi dia hanya diam menunggu aku mengatakan yang sebenarnya,setelah aku memberanikan diri mengatakan hal ini dia sangat marah,aku pun sangat marah aku benci mengatakan ini tapi apa yang bisa aku lakukan aku hanya bisa menerimanya dan mengubur impianku dalam-dalam.Aku terkejut mendengar bahwa dia tidak akan berangkat,aku tidak bisa memutuskan mimpinya untuk bisa sampai disana,mengingat perjuangan kami untuk mendapatkan kesempatan untuk bisa dapat melanjutkan studi ke London begitu sulit.

*''Aku tidak akan berangkat.Bagaimana bisa mereka melakukan itu padamu,aku akan ke kampus untuk menanyakan hal ini aku tidak peduli apa yang mereka katakan kau harus berangkat denganku''.*Teriaknya.

''Aku sudah mencobanya..,aku sudah bertanya tentang hal itu tetapi mereka tidak mengatakan yang sebenarnya.Mereka hanya bilang bahwa keberangkatanku dibatalkan karena suatu hal.Lantas apa yang bisa aku lakukan''.sanggahku.

''Ini sangat tidak masuk akal,sungguh..bagaimana bisa mereka melakukan hal kotor itu''.ucapnya.

Sebenarnya aku ingin dia tetap disini,aku ingin dia tidak pergi,bagaimana dia bisa pergi ke sana tanpa diriku.Bagaimana bisa dia melanjutkan studinya disana sedangkan aku harus tinggal disini.Kerja kerasku selama ini untuk mendapatkan kesempatan itu terbuang sia-sia.Tuhan sangat tidak adil padaku.Aku ingin egois sekali saja agar dia tetap di sini.Tetapi aku sadar aku tidak bisa bersikap egois untuk tetap membuatnya tetap di sini bersamaku,dia sudah banyak membantuku selama ini aku juga ingin membalas semua bantuannya.

*"Jika kau tidak pergi aku juga tidak akan pergi aku tidak peduli, aku akan tetap disini".*teriaknya,dia tetap bersikeras untuk tetap tinggal.

''Apa kau gila..kau harus tetap pergi,penerbangannya besok kau tidak bisa membatalkannya begitu saja''.Ucapku.

''Aku tidak peduli apa katamu,aku tidak akan pergi tanpamu.Jika kau tinggal maka aku akan tetap tinggal disini.Persetan dengan semua itu''.Ucapnya.

Dia tetap keras kepala,aku memohon berulang kali kepadanya untuk tetap pergi dan tidak usah memikirkan ku disini dia tetap diam,berbagai cara aku lakukan untuk membujuknya,tetapi dia tidak meresponku sampai aku tidak tau harus berbuat apa.Penerbangannya besok jika dia tetap bersikeras untuk tetap disini aku akan merasa sangat bersalah karena sudah bersikap egois padanya.kepalaku pusing menghadapi sifat keras kepalanya itu,aku tidak tau apa yang harus aku lakukan untuk membujuknya,hingga aku menangis di hadapannya dan terus membujuknya agar dia tetap berangkat.

"Ku mohon demi impian kita...pergilah,kita sudah bekerja keras untuk mendapatkan hal ini,kau tidak bisa langsung

memutuskan hal itu,bagaimana kau bisa membuang impian itu begitu saja banyak orang menginginkan hal itu dan kau membuangnya begitu saja.Jika aku tidak bisa maka lakukanlah untukku...aku mohon".

Dia hanya diam dan berbalik memunggungi ku,aku tau dia pun menangis sampai akhirnya dia berkata, "Baik aku akan berangkat demi dirimu...demi impian kita aku melakukan ini untukmu,jadi tunggulah aku pulang aku pasti akan membuatmu bangga".

Aku langsung memeluknya dan menangis semakin kencang dia pun melakukan hal yang sama tangisannya pun lebih kencang dari diriku,kami menangis hampir semalaman.

''Dasar bodoh kenapa kau menangis''.

Aku memukul kepalanya,''Kau juga menangis bodoh berhenti mengejekku dan kemasi barang-barangmu''. Sebenarnya ini agak konyol jika mengingat kami melakukan hal itu,tapi perasaanku menjadi lebih tenang bahwa dia mau berangkat tanpa diriku.

Esoknya aku mengantarkannya ke bandara untuk mengucapkan sampai jumpa,rasanya sedih harus berpisah darinya hari-hari ku terasa sepi tanpa kekonyolannya.Tetapi aku harus merelakannya aku ingin dia pergi ke London tidak mungkin aku memohon dia untuk tetap tinggal.

*''Aku akan pergi,jaga dirimu jangan sampai sakit..jika kau sakit siapa yang akan mengurusmu''.*Ucapnya sambil memelukku.

Aku membalas pelukannya tak kalah erat,''Harusnya aku yang berkata seperti itu,jaga dirimu ya..jangan lewatkan makanmu,carilah teman yang banyak di sana tapi jangan lupakan aku,jika saat kau pulang kau lupa aku siapa habis kau di tanganku''.

''Dasar gila mana mungkin aku melakukan itu,pesawatnya akan berangkat aku pergi ya..sampai jumpa..aku sayang padamu''.Ucapnya sambil melepaskan pelukannya.

*''Tunggu aku pulang''.*Teriaknya sambil berjalan menjauh.

''Aku juga menyayangimu..hati-hati kabari aku jika kau sudah sampai''.

Kami sering bertukar kabar saat dia disana kadang kami sering melakukan panggilan video kadang bertukar email,diapun sering mengirimiku paket entah itu cinderamata atau makanan khas disana.Dia sering bercerita bagaimana harinya disana kadang dia sampai marah-marah karena seharusnya aku ada disana.Kadang aku merasa iri mendengar cerita pengalamannya disana,aku hanya menghela nafas mungkin Tuhan punya rencana lain untukku. Sampai aku menyadari bahwa perasaanku berbeda kepadanya,aku mulai menyukainya bukan sebagai sahabat melainkan pria yang aku sukai,perasaan ini semakin lama semakin tumbuh di luar dugaanku seharusnya aku tidak boleh memiliki perasaan ini kami sudah bersahabat hampir 10 tahun aku tidak bisa mengendalikannya,mungkin aku akan mengatakannya saat dia kembali dari London nanti.dan aku memutuskan akan mengatakannya hari ini.

Dia mengajakku berkeliling kota setelah sekian lama,rasanya sangat berbeda saat terakhir kali aku pergi bersamanya.Entah mengapa dia terlihat sangat tampan hari ini biasanya aku melihatnya sebagai laki-laki yang konyol dan agak sinting tapi dia berbeda sekarang dia terlihat rapi dan sedikit....tampan entahlah mungkin ia tertabrak bus atau kepalanya terbentur saat di London.Hari menjelang malam kami memutuskan berhenti di sebuah taman dekat rumah yang biasa kami singgahi saat waktu sekolah untuk bernostalgia katanya.Dia tidak banyak berbicara seperti biasanya tingkahnya terlihat...eum...normal,aku yakin kepalanya terbentur saat disana.Dia hanya mengajakku duduk di ayunan kami hanya diam tanda ada obrolan rasanya agak canganggung jadi aku memutuskan untuk mengatakan perasaanku sekarang.

"Aku ingin berkata sesuatu padamu". ucap kami bersamaan.Jadi aku membiarkannya berbicara lebih dulu.

"Aku akan menikah".

*''Apa?''.*aku terkejut mendengarnya,hatiku mencelos saat mendengar perkataannya,dadaku sakit,mataku rasanya panas,semua keberanian dan pikiranku buyar seketika,perasaan bahagiaku saat bersama dengannya sudah musnah tergantikan rasa sakit yang menjalar di dadaku.

''Aku akan menikah''.ulangnya.

*"Dengan siapa ?",*aku memberanikan diri bertanya kepadanya.

*"Dengan pacarku.Dulu dia temanku disana,dia banyak membantuku dan sangat perhatian padaku jadi aku memutuskan untuk menyatakan perasaanku padanya dan kami menjalani hubungan yang cukup lama jadi aku memutuskan menikahinya".*Dia bercerita dengan senyum yang mengembang di wajahnya.

''Kapan ?''.

"Bulan depan,kami akan melangsungkan pernikahan disini.Maaf tidak memberitahumu sebelumnya aku ingin

memberi kejutan untukmu".Dia mengucapkannya sambil tertawa.

Dia benar-benar memberikan kejutan untuk ku, sampai aku tidak tau harus berbuat apa,aku hanya bisa mengucapkan selamat aku tidak bisa berkata apa-apa lagi aku hanya ingin menangis sekarang.

*"Kau adalah sahabat terbaikku,aku ingin kau mendampingiku saat pernikahanku nanti.Kau mau kan ?".*Tanyanya.

"Oh..iya..pasti aku kan sahabatmu".aku memaksakan untuk bisa tersenyum di hadapannya berlagak tidak terjadi apa-apa.

"Jadi apa yang ingin kau katakan ?".Tanyanya.

"huhโ€ฆ,entah aku lupa".

"kau iniโ€ฆ hilangkan kebiasaan pelupamu,usiamu belum terlalu tua untuk itu jangan sampai kau lupa dengan tanggal pernikahanku,bisa-bisa nanti kau tidak datang karena lupa tanggal pernikahanku".

Aku hanya bisa tersenyum menanggapi candaanya,aku tidak bisa berpikir pikiranku kosong aku tidak tau harus berbuat apa.Tiba-tiba teleponnya berdering dan pergi agak menjauh dariku sementara aku hanya duduk melamun,kemudian menghampiriku dan berkata dia harus mengurus sesuatu untuk pernikahannya jadi dia pergi lebih dulu.Dia menawarkan untuk mengantarku pulang tetapi aku menolak beralasan masih ingin bernostalgia di tempat ini.

Saat dia pergi aku langsung menangis,air mataku jatuh dengan sendirinya.rasanya sakit, sakit sekali mengingat sudah 5 tahun aku menunggunya pulang untuk mengatakan perasaanku yang sebenarnya.Ternyata hasilnya tidak

seperti yang aku harapkan.Semua perlakuan yang dia berikan,semua perhatiannya padaku ternyata itu tidak lebih dari sekedar sahabat.Mungkin benar seorang sahabat tidak boleh memiliki perasaan lebih dari hanya seorang teman saja,jika kau mengatakan perasaanmu mungkin itu akan merubah segalanya.Aku mencoba menenangkan hati ku mencoba menerima bahwa dia bukan untukku.Mungkin ini waktunya untuk melepaskan.Aku terlambat untuk memperhatikan perubahan di antara kami.Aku terlalu nyaman beranggapan bahwa dia akan tetap bersamaku aku terlalu bodoh untuk mengartikan perhatiannya selama ini,Sampai aku mendapat jawaban yang jelas bahwa dia tidak tidak bisa tinggal,bahwa semua hal dan perhatiannya tidak lebih dari seorang teman.

Mungkin ini salah satu rencana Tuhan bahwa aku tidak bisa pergi bersamanya karena dia bukan takdirku,dia ditakdirkan hanya sebagai seorang teman bukan sebagai teman hidup.Rasanya memang sakit,sakit sekali tetapi aku tidak bisa membiarkan kesedihan ini berlarut-larut hidupku harus tetap berjalan,luka ini pasti akan terobati dengan sendirinya mungkin akan meninggalkan bekas aku tidak tahu,aku hanya bisa berharap bahwa aku akan mendapatkan yang lebih baik dari ini.

''Terima kasih...dan berbahagialah..aku menyayangimu...sahabatku ".

End.