"Sebenarnya tidak ada apa-apa, hanya saja aku ingin berkata itu ... tidak lebih," ucap Delvin, yang menyengir lebar.
Kenzo tertawa kecil. "Kalau untuk itu sih, tenang saja. Kamu tidak usah khawatir seperti itu, Ilo pasti akan aku jaga dengan baik."
"Terima kasih, Kak."
"Sama-sama."
Dirasa tidak ada hal yang perlu dibahas lagi, mereka berdua hanya menunggu minuman itu habis tidak bersisa. Baru bisa meninggalkan kafe tersebut.
Delvin dan Kenzo sama-sama pergi dari tempat tersebut, dan masuk ke dalam kendaraannya masing-masing.
"Lava, jika saja kamu berani menyentuh gadisku, kamu pasti akan merasakan neraka saat berhadapan denganku nantinya," geram Delvin, dengan suara pelan. Ia mencengkeram stir kuat-kuat saat mengingat tentang Lavanya, yang selalu saja menyebalkan untuknya.
***
"Kamu kenapa seperti orang yang tengah menahan kesal seperti itu?" Nikita melihat Delvin yang masuk ke dalam rumah dengan wajah seperti orang tengah menahan kesal.