Delvin langsung tercekat mendengar pertanyaan dari Ilona barusan. Ia ingin sekali jujur akan semuanya, tapi lebih mengkhawatirkan keadaan ingatannya itu.
"Hubungan kita di masa lalu? Sangat sempurna," gumam Delvin, dengan mata yang menatap wajah Ilona dengan senyuman lebarnya.
Tidak ada yang bisa dikatakan oleh Ilona saat mendengar suara gumaman dari Delvin sekarang ini.
'Sempurna?' Ilona bingung dengan hubungan yang seperti itu, maksudnya bagaimana?
"Rasanya aku ingin segera mengingat segalanya, agar bisa tahu lebih jelas apa hubungan kita di masa lalu itu," gerutu Ilona kesal.
Delvin mengulurkan tangannya untuk menyentuh puncak kepala Ilona. Ia hanya bisa tersenyum pahit mendengar apa yang dikatakan oleh gadisnya itu, jika seandainya mengingat bahwa dirinya hanya sebatas mantan.
"Sebenarnya kita sudah selesai, Ilo," batin Delvin miris. "Ilo, lebih baik kamu tidak usah memaksakan seperti itu, karena takutnya membahayakan kesehatan kamu sendiri."