"Tentu saja, itu bukan ide yang buruk kok, Mi. Delvin bahkan senang sekali mendengarnya," ungkap Delvin dengan senyum yang tidak luntur dari wajahnya.
Nikita mengangguk dan meminta pendapat dari Agung langsung untuk menyetujui usulannya. "Sekarang, tinggal kita meminta pendapat Papi, bagaimana?"
"Tidak perlu bertanya lagi, Mi. Kita semua tentu akan pergi ke sana, mungkin besok atau tidak lusa jika Papi tidak ada kesibukan banyak di kantor."
"Tidak masalah, Niki. Kapan pun kamu mau, bisa langsung datang saja ke rumahku, jangan ragu." Cantika kemudian bersuara.
Nikita langsung saja mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan oleh sabatnya barusan itu. Mereka semua hanya tinggal membuat jadwal saja, untuk menengok Ilona.
Subroto merasa kikuk di lingkungan ini, dan memilih untuk diam menyimak semua pembahasan yang ada di meja makan.
***
Cantika sudah puas bertemu dengan sahabat masa kecilnya, dan kembali ke rumah disambut oleh ketiga anaknya dengan tatapan penuh tanda tanya.