"Dia siapa?" tanya Bunga pada Lavanya dengan pandangan yang sangat sulit diartikan.
Lavanya bergegas untuk masuk ke dalam kamarnya, dan meninggalkan Bunga sendirian di balkon. Ia mulai mencari ponselnya tersebut yang perasaannya masih ditaruh di dalam tas.
"Ke mana sih itu ponsel?" gerutu Lavanya sembari tangannya berusaha untuk mengeluarkan seluruh isi di dalam tas tersebut.
Bunga masuk ke dalam kamar Lavanya, dan tidak lupa untuk menutup rapat pintu balkon itu. Ia menggeleng heran pada kelakukan putrinya yang sangat pelupa ini.
"Kamu mencari ponsel saja sampai mengacak-acak segalanya," kata Bunga yang tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh Lavanya sekarang ini.
"Mau bagaimana lagi? Ava saja lupa benda pipih itu ditaruh di mana, dan otomatis harus bongkar semua isi di tas ini," jawab Lavanya, yang masih fokus untuk mengeluarkan semua isi di dalam tas tersebut.
