Ilona tersenyum dengan mengangguk pelan. "Iya, aku adalah calon istri dari kakakmu itu. Aku harap, kamu tidak keberatan kalau Delvin menikahi denganku."
Putri cepat-cepat menggeleng untuk meralat pertanyaannya itu. "Tentu saja aku tidak akan merasa keberatan, justru ikut merasa bahagia. Kak, aku harap bisa menjaga dengan baik ya, dia adalah lelaki konyol, semoga hubungan kalian selalu baik-baik saja. Dan, aku ingin minta maaf karena kesalahan Mami yang fatal, membuat Kak Delvin menjadi seperti itu."
"Semua ini sudah menjadi masa lalu, Putri," ucap Ilona, dengan senyum menenangkannya. "Mungkin kami tidak akan bisa melupakan semua kejadian itu, tapi kamu tidak perlu cemas, kami semua sedang berusaha. Maaf, karena sempat berpikir buruk tentang kamu."
Kenzo yang melihat Putri hanya berdiri saja, dengan insiatifnya menarik salah satu kursi agar bisa ikut duduk bersama mereka. "Sini, duduk."