Putri menarik napas panjang, untuk kemudian melanjutkan lagi pembicaraannya yang sempat terhenti itu. "Aku mencari perginya ke mana Kak Delvin itu, dari rumah sakit satu ke yang lainnya. Namun, sayang sekali, aku bahkan tidak menemukan jejaknya sama sekali. Disaat yang bersamaan pun, Eva tidak pernah muncul di hadapanku." Langsung memulai ceritanya, tanpa berkata sama sekali.
Lavanya yang sempat menaruh rasa curiganya, mendadak hanya menarik kening. Ia tidak mengerti kenapa dengan Putri ini? Apa dia setulus itu, atau bahkan ini hanya sebuah topeng saja?
Manusia, sangat sulit sekali untuk ditebak. Dan Lavanya pun kesulitan untuk bisa mengerti apa yang ada di dalamn hati Putri ini.
Ilona yang berada di samping Putri, mengelus lembut punggung calon adik tirinya ini. Ia tersenyum, seraya berkata, "Apa kamu benar-benar sangat merindukannya? Nanti, kalau kami membuat kalian bertemu, apa kamu bisa kami percaya? Maksudku, berjanjilah untuk tidak membahayakan nyawanya."