Agung mengangguk paham, dan menyerahkan semua masalah itu pada Delvin. Ia tahu kalau anaknya itu pasti bisa menghandle dengan baik, sekarang tugasnya hanya perlu untuk mengawasi saja.
Tidak lebih dari itu.
"Baiklah, Papi percaya sama apa yang sedang kamu rencanakan kali ini, tapi ngomong-ngomong ... konsep apa yang kamu ambil?" Agung bertanya pada Delvin, dengan kening yang berkerut sangat jelas.
"Untuk sekarang ini, kita lebih baik menggunakan konsep sederhana saja, Pi. Hanya keluarga besar, yang bisa datang," ujar Delvin, menjelaskan tentang konsep pernikahannya yang cukup sederhana tersebut.
Agung tersenyum, dan terserah saja untuk mengambil yang seperti apa dengan konsep pernikahan dari anaknya ini.
"Baiklah, apa pun itu, kalau kamu ada kesulitan untuk persiapannya, jangan lupa untuk kasih tahu sama Papi secepatnya," pesan Agung, pada Delvin yang langsung mengangguk cepat.