Delvin tidak bisa menahan tawanya ketika mendengar kalimat protes yang diberikan oleh Ilona, seakan tidak setuju ketika diajak untuk pergi ke tempat ini. Padahal, dalam waktu dekat ini mereka sangat membutuhkannya.
Orang-orang yang hendak menikah seperti mereka sudah biasa untuk datang ke sini. KUA.
"Sayang, kenapa kamu tidak bilang kalau aku lelaki yang romantis begitu?" tanya Delvin, dengan salah satu alis terangkat naik.
Ilona cemberut kesal, tapi juga tidak marah. "Bagaimana bisa aku bilang kamu romantis? Semua orang juga datang ke sini, kalau mereka akan menikah."
"Astaga, Sayang, maksudku itu ... tempat ini kan sangat istimewa, dan tidak bisa kita kunjungi begitu saja kalau belum ada rencana menikah. Dan sekarang, aku yang membawa kamu ke tempat ini, untuk pertama kalinya lagi. Kenapa kamu tidak memberikan kalimat romantis?" Delvin menjelaskan, dengan memberi pertanyaan juga pada akhirnya.
