Delvin terkekeh pelan mendengar penuturan yang sangat jujur tersebut. Ia tidak menyangkalnya, karena memang benar.
Orang-orang seperti dirinya, sangat menyukai pesta dan hal-hal meriah. Namun, untuk kondisi yang tidak begitu aman, dirinya memutuskan untuk membatasi acara ini.
"Haha, itu semua karena aku ingin menikmati acara pernikahan ini dengan khidmat." Delvin langsung memberikan alasan yang masuk akal. "Jadi, bagaimana? Apa kamu menyediakan hal itu, atau tidak?"
"Kami tentu saja bisa melakukannya, kamu ingin konsep yang seperti apa dulu? Mau tema modern, atau klasik? Itu tinggal atur saja, dan untuk budgetnya pun tidak semahal paket-paket yang lainnya." Pemilik butik tersebut pun berkata sangat santai, seraya menatap pasangan yang sangat serasi tersebut. "Jadi, kapan kalian akan menyelenggarakan pernikahan itu?"