Di dalam sudut ruangan yang gelap, Nikita meringkuk kedinginan. Ia tidak menyangka kalau hidupnya akan semengenaskan sekarang, dan itu semua terjadi sebab kurang teliti untuk memberikan target.
"Sial!" Nikita menggerutu dengan tangan yang meninju tembok di sampingnya dengan keras. "Ini semua karena Delvin. Seandainya anak itu langsung meninggal di tempat, mungkin aku tidak akan ada di sini."
Kesal saja rasanya percuma, mungkin Nikita harus kembali menyusun rencana baru. Namun, sampai sekarang ini, tidak ada satu pun anak buahnya yang datang menghampiri tempat ini.
Nikita memutuskan untuk bangun, dan memanggil para penjaga penjara ini.
"Hay, siapa pun kamu yang ada di luar, bisakah menghampiriku sekarang?" Nikita berteriak dengan suara kerasnya.
Benar-benar keras, hingga salah satu dari mereka yang ada di luar pun segera menghampirinya. Ia menatap tajam pada Nikita, dengan tongkat yang ada di tangannya pun dipukul pada jeruji besi tersebut hingga menimbulkan suara keras.
