Sebelum pergi dari ruangan Agung sempat menoleh ke belakang untuk melihat Delvin yang tengah mengacungkan jempolnya.
"Iya, sayang." Agung pun mengukirkan senyumnya pada bibir. Memegang knop pintu, dan pergi dari sana.
Sepanjang jalan ke luar, Agung merasakan amarahnya berkobar dalam diri yang terasa sulit untuk dikendalikan. Ia sudah sangat salah memilih pasangan, yang berakibat fatal pada anaknya sendiri.
"Aku harus segera pergi ke sana, dan menemui dirinya." Agung kembali menaiki mobilnya, dan melesat pergi menuju tempat Nikita ditahan.
Agung menambahkan kecepatannya agar lekas sampai pada tempat tujuan. Ia sekarang cukup emosional, dan ingin sekali melontarkan kata-kata kasar untuk istrinya tersebut, pun akan melakukan hal lain juga. Menalak Nikita.
Tempat Nikita ditahan. Agung melangkahkan kakinya lebar-lebar, meminta pada petugas yang sedang berjaga agar dirinya bisa bertemu dengan sang istri yang sedang dalam penahanan.