Lavanya dengan Ilona menatap serius ibunya. Mereka memang memberikan pengakuan yang asli, dan sesuai dengan apa yang terjadi di tempat tersebut.
Tidak mungkin juga mengarang sebuah cerita, apalagi sampai merekayasa sebuah video yang tentu menghabiskan waktu yang tidak sebentar hanya sekedar mengeditnya itu. Lagipula, mereka berdua itu termasuk golongan orang yang sibuk juga, kalau caranya begitu terkesan seperti orang yang pengangguran sekali.
"Tentu saja itu adalah kebenarannya, Ibu," ucap Ilona, dengan Lavanya bersamaan. Mereka pun memberikan anggukan ringan sebagai penguat atas apa yang dikatakannya itu.
Cantika memegang dadanya yang terasa berdebar jauh lebih kencang. Entah harus memberikan reaksi yang bagaimana, sebab otaknya ini masih belum bisa mencerna dengan baik apa yang dikatakan oleh kedua putrinya barusan. Ia sebagai seorang ibu yang baik, tentu saja tidak akan pernah melakukan itu.
Mungkin ada, tapi itu hanya berlaku untuk orangtua yang sudah gila.