Lavanya keluar karena melihat gerombolan orang yang berada di luar rumah ini, dan mengarahkan senjata api pada tubuh Delvin. Namun, sayangnya ia sudah terlambat untuk menyelamatkan orang yang pernah menjadi kekasihnya tersebut, sekarang lelaki itu sudah tergeletak di atas tanah.
Buru-buru Lavanya dan Ilona merangkak untuk mendekati Delvin yang terbaring lemah, dengan darah yang bercecerah pada seluruh tubuhnya. Mereka menggeleng pelan kala melihat keadaanya, sedangkan lelaki itu hanya tersenyum saja dan berusaha untuk mengatakan, "Tidak, aku baik-baik saja."
Ilona menggeleng pelan. "Kak, siapa orang yang menyakiti Delvin?" tanya Ilona, dengan suara lirihinya. "Kak, tolongin Delvin!"
Lavanya mengangguk dan menyuruh untuk orang-orangnya keluar dari tempat yang sudah diaturnya ini. Mereka dengan cepat membawa Delvin untuk segera masuk ke dalam mobil, dan hendak menuju ke rumah sakit.