"Tepat sekali, kita memang bukan sahabat yang seperti orang-orang," ucap Cantika, dengan senyum tipisnya. "Ibu juga tidak akan membiarkan orang sepertinya membuat kebahagiaan kamu rusak, karena tentu dia tidak akan pernah bisa tenang untuk itu."
"T-tapi, Ibu ... bukankah seringkali aku melihat Ibu suka bermain dengannya akhir-akhir ini?" Ilona kembali bertanya pada ibunya, sebab merasa penasaran saja.
Tentu tidak ada yang menyangka hal ini akan terjadi. Sebuah persahabatan macam apa itu? Yang tidak bisa membiarkan kebahagiaan hadir dalam hidup satu sama lain?
Cantika memilih untuk mengangkat bahunya. Terlalu banyak jika semua hal bisa diceritakan, sedangkan poin yang ingin sekali dibahasnya bukan hal itu, ini sudah jauh melebar ke mana-mana.