Jika Ilona sibuk dengan perasaannya, maka tidak akan berbeda jauh dengan Delvin meskipun sedang bekerja. Dan beda pula dengan Kenzi yang tengah disibukkan membeli persiapan untuk bisa menikah dengan Lavanya.
Lavanya tersenyum lebar dengan hal yang membahagiakannya sekarng ini. Satu hal yang tidak pernah didapatkan ketika bersama dengan Delvin dulu, sebab selalu saja direndahkan dan dianggap tidak berharga.
"Selamat siang, Bu!" Asisten dari Lavanya masuk ke dalam ruangan kerjanya dengan tangan membawakan banyak berkas-berkas.
Lavanya mendongak untuk melihat sang asisten yang sedang berjalan menuju ke arahnya. "Iya, siang! Ada apa?"
Menyerahkan berkas tersebut pada Lavanya kemudian bicara, "Ini berkas yang Ibu minta. Dan kemarin saya sudah mencari tahu ke mana perginya lelaki itu, ternyata pergi ke negara ... Prancis!"
Lavanya mengangguk dan menopang dagu dengan menggunakan tangan kiri. "Prancis? Untuk apa dia pergi ke sana ya?"