Delvin semalaman minta pendapat dari Eva tentang masalah percintaannya tersebut, ketika merasa apa yang dikatakan oleh wanita itu memang benar adanya sekarang mulai memantapkan hati untuk benar-benar melupakan seseorang yang sempat singgah dalam hatinya ini.
[Terima kasih Va, sekarang lebih baik kamu tidur sana, aku tutup dulu panggilannya.] Delvin lantas memutuskan panggilan teleponnya, kemudian meletakkan benda pipih itu di atas nakas.
Delvin merebahkan tubuhnya pada ranjang dengan selimut yang menutupi setengah badannya. Tatapan terus menerawang ke atas untuk beberapa menit sebelum kemudian tersenyum ikhlas sembari berbisik lirih.
"Aku akan melepaskan segala hal yang selama ini menyakiti hatiku, termasuk semua tentang kamu, Ilona!"
Delvin memejamkan mata untuk terlelap tidur. Untuk sekejap ia ingin melupakan segala hal tersebut, semua kerumitan yang sering dirasakan pada benaknya akhir-akhir ini sungguh menyiksa. Bagaimana tidak? Semua itu lantaran patah hatinya.