Kenzi tertawa pelan. "Sudah, nanti Kenzi pasti akan mengenalkan dia ke sini di depan Ayah juga Ibu, lebih baik sekarang jangan menebak-nebak dulu."
"Baiklah, sekarang sana masuk ke kamar!" Cantika menyuruh untuk Kenzi masuk ke dalam kamarnya yang berada di atas sana.
Kenzi menganggu dan bersiap beranjak, sebelum akhirnya Subroto kini angkat suara.
"Kenzi, kalau memang dia yang kamu maksud, Ayah tentu sangat setuju," ucap Subroto cukup jelasa hingga membuat Kenzi tersenyum kegirangan.
"Terima kasih Ayah, pasti aku akan mengenalkannya pada kalian semua." Kenzi berbicara dengan bingar bahagia pada wajahnya.
Berjalan pergi dari ruang tersebut dan melangkah santai untuk menuju kamarnya yang terletak di atas sana. Kenzi sesekali mengeluarkan siulan hingga menganggu ketenangan dari kakanya dan alhasil mendapatkan lemparan bantal saat melintas di depannya.