"Anggap saja kalau tamparan itu buat kamu sadar, dan jangan terbuai dengan cinta itu sendiri," ujar Kenzo dengan santainya.
Kenzi menghela napas panjang. Ia kemudian melanjutkan makanannya hingga habis, sebelum kembali menuju ruang kerja.
Masih ada waktu lima belas menit lagi, dan itu membuat mereka cukup santai. Bisa berbuat apa pun untuk saat ini, atau kembali memenuhi perutnya dengan makanan.
"Zi, tadi kamu bicara apa saja sama Lavanya itu?"
Kenzi menoleh ke arah kakaknya, dan mengernyit bingung. "Memangnya mau bicara apa lagi? Tentu saja kami berbicara mengenai hubungan, ataupun hal-hal lain yang membuat ketawa."
"Oke deh, ya sudah, Kakak masuk ke dalam dulu. Kamu makannya dipercepat, sebentar lagi akan melanjutkan meeting," kata Kenzo, seraya bangun dari sana dan merapihkan jas yang melekat pada tubuhnya.
"Sebentar lagi selesai kok, Kak."