Kenzo menoleh ke arah adiknya itu, dan menepuk pelan pundaknya itu. "Jangan lupa untuk mengenalkan Lavanya pada orang rumah ya, Kenzi! Dan Ibu Lavanya, anda sesekali mampir ke rumah kami. Saya permisi."
Lavanya mengangguk dan tersenyum. "Terima kasih, Pak."
Kenzi melihat ada raut bahagia pada wajah Lavanya, dan itu tentu saja membuatnya tersenyum. "Kamu siap aku bawa lagi ke rumah kapan nih?"
"Nanti sore juga siap! Asalkan, kamu datang ke rumahku dulu, ya. Akan aku kenalkan sama Mam, pasti dia bahagia sekali deh mengenal kamu," ucap Lavanya, dengan kekehan ringan yang keluar dari mulutnya.
Kenzi mengangguk dan menyetujui usulan dari Lavanya tersebut. "Baiklah! Nanti sore aku akan pergi ke kantor kamu, semoga saja bisa ya."
"Sudahlah! Biar aku saja yang akan menjemput kamu di sini," putus Lavanya dengan cepat. Ia sangat paham jika Kenzi ini sekarang begitu sibuk, lain halnya dengan dirinya yang masih terdapat waktu luang, meskipun hanya beberapa jam saja.