Hari di mana Corporal Sky sunyi dan tenang di liputi oleh asap kelabu yang menutupi setengah kota. Para prajurit bersandar dan merenungi nasibnya yang tidak tentu.
Beberapa dari mereka merasakan duka mendalam dan meratap di tanah datar tempat penguburan masal korban. Seorang raja tanpa mahkota masih saja aktif membantu para penduduknya yang terkena musibah.
Wajah kusam penuh duka dan luka terlihat jelas pada kerutan wajah sang raja dan saat ini aku sedang mencari siapa yang di sebut pengkhianat yang di maksud.
Brak!
"Balbot! Di mana kau?" panggilku lantang.
Di dalam ruangan pengrajin semua orang telah di mengungsi dan tak ada jejak yang menunjukkan kehadiran manusia. Aku pun berpaling dan menuju tempat Manah.
Krek!
Sebuah bunyi terdengar di balik pintu ruanganku, aku mengalangkan dengan hati-hati dan melihat sebuah bayangan di balik pintu.
"Ini aku!" ucapku.
Kemudian seseorang membuka sedikit celah dan melihat wajahku.
"Nona Hera!" panggil Kakek pengrajin kayu.