"Hera, kita makan terlebih dahulu. Besok kita akan pergi ke suatu tempat yang mungkin membuatmu terkejut," ajaknya.
Setelah makan aku di antara ke kamar tamu untuk beristirahat. Rumah yang cukup besar untuk seukuran satu orang.
"Kenapa dia membeli rumah ini hanya untuk dirinya seorang?" batinku.
"Azfar!" panggilku.
Di pun muncul dari jendela luar. Aku langsung membongkar tas punggungnya dan mengeluarkan peta lautan palka.
"Sip! Ini sudah cukup, sampai jumpa besok!" ucapku.
Dia menghilang kembali. Pagi tiba tubuhku seakan di lepas dari belenggukan rantai.
"Sudah lama aku tidak tidur di kasur yang empuk seperti ini!" gumamku sembari meregangkan tulang-tulangku.
Hmm aku sedikit melamun dan menatap kosong jendela luar yang hanya menunjukkan atap rumah dari kerajaan itu dan langit yang masih kuning. 'Tenang' itulah yang aku nikmati saat ini.
Tok! Tok! Tok!
"Nona, apa kau sudah bangun?" tanya Pelayan.
"Iya," jawabku parau.