"Safira, apa persiapanmu sudah selesai?" tanyaku.
Suara riuh terdengar di kamarnya. Saat aku mendatanginya.
"Kenapa kau ingin meninggalkanku sendiri di sini? Aku juga ingin ikut bersamamu!" Ternyata Vie sedang merengek pada Safira.
Aku tidak tahu berapa lama mereka bersama tapi yang pasti lebih lama dari dugaanku.
"Aku hanya ingin hidup dengan tenang!" jawab Safira menjauhkan kepala Vie yang terus mengganggunya.
Aku pun pergi dari tempat itu, mungkin mereka membutuhkan waktu untuk itu. sembari menunggu aku mulai berkomunikasi dengan Jujam menggunakan decakan.
"Apa aku boleh bertanya sesuatu padamu?" tanyaku.
"Selagi kami dapat menjawab perkara itu," jawabnya,
"Siapa kau sebenarnya?"
Suasana menjadi hening.
"Kami adalah manusia sama seperti manusia lainnya," jawabnya.
"Hera! Aku sudah siap!" panggil Safira.
Pembicaraan kami terputus. Aku memanggil Azfar dan memasukkan semua barang Safira pada tas besar di punggung belakangnya.