Aku pun memperhatikan jalan tersebut dalam kegelapan, mereka dengan pasti melangkah maju tanpa khawatir terbentur atau tersandung sesuatu.
Dan pada akhirnya kami bertemu sebuah tempat yang luas dan di dalamnya terdapat ratusan pekerja yang terus membangun tempat tersebut.
"Raja, Ratu, Putri, apa yang membuat kalian kemari?" tanya salah satu pekerja.
Sebelum mereka menjawab pertanyaan sang pekerja itu seluruh pandangan tertuju ke arahku, mata mereka seakan mengatakan sesuatu yang dalam.
"Kau! A—aku tidak percaya kau akan bangun, wahai Sang Penolong," ucapnya.
Aku pun kebingungan dengan perkataannya tersebut. aura canggung mulai terasa dan tetesan air mata mengalir di kedua pipi mereka yang lusuh akibat tanah yang menempel.
Aku tidak tahu harus melakukan apa. Mereka membawaku berkeliling dan akhirnya semua itu selesai tepat di waktu siang dan kami kembali ke dalam rumah Magenta.
"Sebenarnya apa yang terjadi pada mereka?" tanyaku pada Manah.
Manah tersenyum dan meninggalkanku.