"Sepertinya ini waktu yang tepat untuk dirimu kembali ke jasadmu sendiri!" Tiba-tiba suara Aya muncul kembali padahal sejak lama dia telah menghilang dari sampingku.
Aku pun menatap diriku yang sedang tidur pulas dengan bibir yang sangat kering, kuarsa di keningku tidak lagi bersinar terang seperti dulu.
Kulit pucatku terasa seperti bulu domba yang telah mengering, Teresa dan Magenta terus berbicara padaku seperti layaknya aku hidup.
"Walaupun aku memang hidup, tapi seharusnya mereka tahu jasadku di situ tidak dapat membalas omongan mereka," gumamku.
"Apa kau sudah siap?" tanya Aya.
Sejujurnya aku sedikit ragu untuk kembali ke dalam tubuhku sendiri karena tempat ini sangat nyaman. Dalam beberapa masa aku tidak memikirkan tentang Gafas,pasukan laut, ataupun pengumpulan sihir. Rasa males yang ada pada diriku sudah menjadi sempurna dan berpadu dalam hatiku.