Sebuah bayangan ikan besar memanjang di balik batu, aku melihat ikan tersebut memiliki kumis dengan otot yang besar dan tombak di tangannya dan duri di punggungnya bentuknya sangat sangar.
"Apa kau pantas disebut seorang ketua?" tanyaku sembari mengejek ikan itu.
Dia berkomat-kamit namun tidak mengeluarkan suara aku yakin dia hanya berbicara pada para Duyung, tapi sepertinya para Duyung juga tidak mengerti apa yang dikatakan oleh ikan besar itu.
Karena cukup panjang dia berkomat-kamit aku pun tidak sabar dan langsung menyerangnya menggunakan pisau air. Saat pisau tersebut sudah melayang ke arahnya entah apa yang dilakukan pisau airku terpecah menjadi dua dan tidak mengenainya.
"Fiuh! Baru kali ini ada seekor monster yang menepis serangan lemahku," pujiku.
Kemudian Black Pearl mengendap-endap ke depannya saat jaraknya sudah dekat tiba-tiba tangan kiri monster itu menepis ke arah tembok dan tidak aku sangka Black Pearl terkena pukulannya.
"Black Pearl!" panggilku.