Sungguh luar dugaan, hingga saat ini Lili tidak kembali aku khawatir dengannya dia terjerumus pada sesuatu yang berbahaya. Saat aku ingin beranjak pergi Molniya justru menarik tanganku dan menyuruhku untuk duduk kembali.
"Percayakanlah padanya dia lebih memahami masalah monster daripada dirimu!" ucapnya.
Tiba-tiba leherku bercahaya dan mengeluarkan lambang putih tiba-tiba sang musang keluar.
"Selamat malam, Master! Kenapa tempat ini tidak pernah siang?!" sapanya sembari terkejut melihat keadaan.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya aku.
"Aku ingin menagih janjimu padaku!" jawabnya.
Yang aku tidak habis pikir, bagaimana caranya dia keluar sendiri dengan kehendaknya tanpa aku suruh, bukankah dia saat ini sebuah melanggar aturan etika permasteran?
"Janji apa?" tanyaku.
Dia bergaya seakan tertembak dan menjawab, "Jika aku dapat mengalahkan singa itu kau akan memberiku nama yang layak bukan?"