Setelah memikirkan hal tersebut sepertinya apa yang di katakan Black Pearl ada benarnya, tidak mungkin semua perkiraanku benar dan tak ada jaminan hal itu akan terjadi.
Dengan membulatkan tekadku mulai mengumpulkan beberapa sihirku dan mengarahkannya tepat ke arah burung tersebut, target utamaku adalah dengan mengenai paru-paru dan jantungnya.
"Tenang, tenang!" batinku sembari mengukur arah untuk melepaskan sihirku ini.
Setelah pas aku mulia melepaskan panah sihir air padanya yang di lapisi dengan racun hijau di dalamnya. Tembakanku tepat mengenai sasaran dengan menusuk seluruh dada burung tersebut, tapi sepertinya dia belum tumbang dalam sekali serang.
"Oh tidak!" gumamku.
Kemudian dia mulai mengepakkan sayap dengan kuat. Angin mulai mengelilingi dirinya, dengan perasaan ragu aku langsung menutup wajahku.
"Hera, buka matamu!" bisik Black Pearl.
Aku mulai mengangkat kelopak mataku dengan perlahan.
"Waw!" Aku mengagumi burung tersebut.