Aku telah tidur dua kali dalam Dungeon ini, sekarang aku tidak merasakan kantuk lagi tapi sepertinya perbekalan makananku mulai habis kemudian mata dan tubuhku sepertinya sudah mulia terbiasa dengan kegelapan Dungeon ini.
Suara kriutan para Slime yang menemaniku dalam kegelapan ini dan juga mata yang selalu awas di ruangan sebelah benar-benar menyebalkan, aku seakan di kurung di dalam penjara untuk sekian lama.
Saat aku berbalik aku melihat Molniya dan Black Pearl yang sudah mulai bosan di dalam sini, sampai-sampai mereka sangat akrab dengan para Slime.
"Kapan cahaya itu akan datang?" tanyaku pada Slime.
"Tidak tahu, mungkin sebentar lagi!" jawabnya.
Aku mulai menghela napas panjang dengan perut yang terus menjerit karena kosong. Suara kelebatan sayap burung semakin lama-semakin kuat seiring berjalannya waktu, karena cukup membuatku penasaran aku pun mendatanginya.
"Molniya, Black Pearl, kemarilah!" panggilku.
Mereka pun datang.