"Hera, mau ke mana kau?" tanya Black Pearl di belakangku.
"Tentu saja mencari Paman Kay! Apa kau ingin ikut?" tanyaku semakin menjauhinya.
Dia berlari mengejarku.
"Hahaha, dia benar-benar manja."
Aku mengikuti arahan Azfar dan memilih untuk berjalan berdampingan untuk melatih tungkaiku agar terbiasa kembali. Saat kaki mulia lemas aku terpaksa untuk bersandar pada Azfar dan dialah yang melanjutkan perjalanan ini hingga kami berada di depan gerbang kota yang di maksud.
"Apa kau ingat nama kota ini?" tanya Black Pearl.
"Catalis Cown?" jawabku yang tertelungkup ide atas Azfar.
Saat aku melihat sekitar tak ada penjaga yang menjaga tempat ini seakan mereka tidak takut dengan serangan penyusup atau yang lainnya.
Kepala Azfar menyembul ke dalam pintu tapi tidak ada penjaga. "Kenapa sepi sekali?"
Tiba-tiba sebuah cahaya menari-nari ke udara dan meledak menyemburkan api yang beraneka ragam warnanya dan menyinari kota ini dengan hiasan api tersebut.