"Hmm, ini sangat enak! Tapi aku tidak dapat berkata seperti itu pada mereka," batinku melirik Safira dan Oasis.
"Sepertinya aman," ucap Safira sembari melempar senyum padaku.
Kami mulai menyantap makanan itu dengan lahap.
"Deh! Bukan ruangan ini yang seharusnya kau tunjukkan pada kami!" kesalku di tengah meja makan.
"Sudah-sudah kita akan membahas semua itu setelah menghabiskan makanan ini," ucap Safira menarik lenganku.
Aku pun terduduk dan melanjutkan suapanku.
Para pelayan sepertinya sangat kelaparan saat melihat kami.
"Apa mereka memberi makanan yang cukup pada pelayan mereka?" tanyaku dalam hati.
"Sepertinya tidak, aku tidak melihat mata mereka kecuali hanya wajah lapar," jawab Lavanya.
Setiap kali aku mengambil daging atau pun yang lainnya aku meletakkan makanan itu di sebuah piring yang kau pindah ke bawah kakiku kemudian aku menyembunyikannya di bawah meja makan.
"Semoga mereka menemukan makanan ini," batinku.