Tiba saatnya hari penentuan untuk mendapatkan Bakkum. Sejak dini hari kami sudah bersiap untuk menangkap hewan yang berbentuk Armadillo dengan warna merah di tubuhnya.
Berbagai jebakan telah di pasang dan kami semua bersembunyi di dalam tumpukan jerami yang kami letakkan di tempat yang di tentukan. Sudut persembunyian kami berbentuk segitiga.
Di setiap jerami memiliki ada sekitar 30 pasukan dan totalnya mencapai 90 untuk sisanya mereka menunggu di setiap pohon yang jaraknya cukup jauh dari ladang Dandelion.
"Apa ini akan berhasil?" tanyaku.
Farto mengangguk.
"Aku tidak yakin!" jawabnya.
"Kenapa kau mengangguk?" tanyaku kesal.
Dia hanya tersenyum.
"Rupanya dia sedang tidak waras karena Rose," batinku.
Matahari mulai terbit kami semua berharap dia akan datang.
Fiii!
Suara siulan salah satu dari kami yang menandakan hewan itu datang, Kami semua mewaspadai arah dari siulan itu. Tak ada tanda-tanda muncul.
"Nona Lisa, lihat itu!" ucap Farto.