Chereads / Tiba-tiba cinta / Chapter 94 - Bab 94

Chapter 94 - Bab 94

"Din, aku rindu padamu," ucap Mas Rivan. Kalau dulu sebelum kehadiran orang ke tiga maka aku akan sangat bahagia jika Mas Rivan berkata seperti itu tapi, kini jangankan senang hati pun ikut sakit.

"Aku ngantuk Mas, aku mau tidur," tolakku halus.

"Kamu tidak bisa seperti ini terus, Din. Kamu pun istriku. Wajib bagiku dan bagimu memenuhi kebutuhan lahir batin," ucap Mas Rivan lagi.

"Lakukan sesuka hatimu, Mas. Aku memang tidak berhak menolak. Anggap saja sebagai baktiku yang terakhir. Barang kali esok atau lusa kita tidak bisa bersama lagi," jawabku lirih. Air mataku mengalir begitu saja. Aku benar-benar benci keadaanku sekarang.

Sepertinya Mas Rivan tidak mengindahkan ucapanku dan tidak memedulikanku dia terlalu menikmati permainannya sendiri. Dia tetap memilih menuntaskan hasratnya. Lalu mendengkur menggapai mimpi.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS