Sibuk mengejar kunang-kunang yang akan berputar di kerlip mataku saat ledakan kenikmatan itu terjadi. Rex mengayunkan tangannya di pinggangku, wajahnya terlihat tersiksa, dia mengatur tempo yang membuatku kewalahan karena tidak berhenti menyuruhku tetap di atasnya sepanjang kami bercinta sore ini. Matahari bahkan belum sepenuhnya tenggelam.
Rex dominan sekaligus penyabar, dia yang terus memuaskanku selama entah sudah berapa menit sejak kami bertemu tadi dan Rex langsung menarikku masuk kedalam kamarnya.
Aku menutup mulut saat tanpa sadar ingin berteriak, tapi Rex menarik tanganku dan menjalinkan jemari kami saat aku mengerang putus-putus lalu melambat dan terkulai di atas tubuhnya yang berpeluh.
"Rex ..."