"Terserah kamu saja deh, nanti malam aku tak minta transferan si Karen pakai nomer rekening Bik Nurma. Sekalian juga boleh kok, lalu nanti siapa yang mau menghiasnya Del?" tanyaku.
"Ah, gampang itu, aku yang akan mengerjakan dengan adikku, pokonya kamu tau beres deh. Souvenir pernikahan sesuai pesanannmu pasti akan selesai di tanggal ditanggal dua puluh itu."
Kami pun menuju sebuah supermarket grosir, di sana memang menjual pakaian dengan harga yang cukup terjangkau. Setelah mencari akhirnya kami menemukan handuk yang sesuai dengan permintaan Karen, meski kualitasnya jelek sih, hehehe.
Lumayan harganya cuma dua puluh ribu satuannya.
Saat akan membayar ke kasir, Delai menyikut lenganku. Aku segera menoleh.
"Ada apa sih, Del!"
"Tuh lihat, siapa yang sedang bergandengan mesra?" ucap Delia sambil menunjuk kearah yang di maksud.