"Bagaimana kabarnya?" tanya Aditya kepada Alena yang baru saja selesai dari toilet.
"Baik!"
"Masih berharap, dianggap sebagai istri dari seorang bos besar!"
"Aditya! Jaga mulutmu!" gertak Alena membuat Aditya terkekeh.
Tanpa berkata lagi, Alena memilih pergi meninggalkan Aditya yang masih berdiri mematung.
"Au, sakit!" tekan Alena kepada Aditya yang tengah mencengkram pergelangan tangannya.
"Aku merindukanmu, Alena!"
"Bukannya kemarin kamu membenciku?" tanya Alena mulai berkaca-kaca.
"Bukan begitu Alena."
Alena mengibaskan tangan Aditya untuk pergi dari dihadapannya. Namun, Aditya menarik Alena kedalam pelukannya.
"Lepaskan, Aditya! Bagaimana kalau ada orang yang melihat?" ucap Alena sambil celingak-celinguk memperhatikan sekitar.
"Kalaupun tahu, mau apa? Bukannya kamu adalah saudara dari Tuan Rangga?"
"Aditya, aku mohon ... lepaskan aku," rengek Alena memelas kepada Aditya.
