"Iya boleh Mas, Tegar kan anak kamu, aku tidak berhak melarang kalian bertemu, itupun jika Tegar tidak keberatan, silahkan saja."
"Terimakasih kalau begitu, sekarang aku Ijin pamit karena masih ada pekerjaan, nanti jika aku libur aku akan main kesini untuk menjemput Tegar," ucapnya.
"Baiklah, terserah kamu," jawab Mila ketus.
Amar Pun beranjak dari kursi ruang tamu Mila untuk pulang sambil mengulas senyum.
Amar merasa senang karena Mila menyambutnya dengan baik, Amar menyusun rencana, sekarang ia akan mendekatkan diri pada Tegar, karena Tegar akan menjadi senjata yang ampuh untuk menaklukkan hati Mila.
****
Sore hari Dani pulang kerja, sampai dirumah ia disambut wajah cemberut istrinya.
"Kok cemberut sayang! Suaminya pulang bukannya disambut dengan cinta malah disambut dengan muka jutek," ujar Dani pada sang istri yang masih diam.
"Kamu kenapa? Kok aku tanya gak dijawab, kamu sakit?" Tanya Dani.
"Aku sebel sama kamu Mas, seharian gak bisa di hubungi, kemana aja kamu?"