Huh!
"Dasar manusia tak tau malu! Sudah salah malah ngotot!" teriakku pelan, lalu berlalu pergi.
Namun tanganku dicekal olehnya.
"Pulang denganku nanti," ucapnya penuh penekanan.
Kulepas tangannya kasar, lalu menatap wajahnya dengan bengis.
"Tidak akan! Tak sudi aku serumah lagi dengan lelaki yang menghamili wanita lain," ucapku.
Terjadi perdebatan antara aku dan Mas Jaka di dalam ruangan ini. Dia yang tak terima jika aku akan menuntut perceraian padanya.
"Siap-siap saja kau mendekam di penjara," ucapku tersenyum sinis.
"Haha ... kau salah sayang! Ayahmu juga akan mendekam, karena dia juga memukulku hingga bonyok begini," ucapnya dengan nada mengejek.
Dia benar-benar tak tau malu! Berasa paling benar.
Ya, benar apa yang dikatakannya. Ayahku juga menghajarnya hingga babak belur begitu.
Aku jadi takut, jika aku melaporkannya maka ayahku juga akan jadi tersangka.
"Setidaknya itu akan mempermudah jalanku untuk proses perceraian. Anggap saja atas dasar KDRT," ucapku.