"Rey, Lis! Kalian udah bangun belum?" Suara Bu Ambar yang kesekian kalinya memanggil dari balik pintu itu mulai terdengar oleh Alisa. Sontak ia langsung mendorong kuat suaminya yang sedang asik memaikan tubuhnya itu hingga terjungkal jatuh dari ranjang
"Awww." Teriak Reygan saat bokongnya mendarat keras di lantai kamar.
Alisa panik dan langsung menghampiri suaminya
"Maaf mas Rey, apa yang sakit? Alisa memegang kaki Reygan memeriksa apakah lelaki itu kesakitan karena ulahnya. Tapi Reygan langsung menggeleng. Alisa makin panik.
"Apa perut Mas Rey yang sakit?" Tetap Reygan hanya menjawab dengan gelengannya.
"Punggungnya?" Lagi-lagi suaminya menjawab dengan gelengan.
"Kalo gitu mana yang sakit?"
Reygan lalu menarik satu telapak tangan Alisa, dengan senyum jahilnya ia mulai mengarahkan tangan gadis itu menuntunnya menyentuh kejantanannya yang menyembul dan mengeras di balik celana.
Alisa langsung melotot saat tangannya menyentuh benda kerasa milik suaminya. Dengan refleks ia menarik tangannya, namun tenaga Reygan lebih kuat menahan tangan yang terasa gemetar itu tetap berada di tengah selangkangannya.
"Rey! Lis! Kalian ada di dalem kan? Mama udah buat sarapan nih! Yuk kita makan, mama udah laper." Bu Ambar kembali teriak dari luar kamar.
Alisa hendak bangkit namun ditahan oleh suaminya.
"Mas ada Mama di luar."
"Reygan!" Kembali teriakan bu Ambar terdengar
Reygan langsung berdecak dan melepaskan tangan Alisa dan bngkit dari duduknya menuju pintu.
Cklek pintu terbuka
"Apaan sih ma? Pagi-pagi udah teriak? Ganggu aja." Ujar Reygan sekit kesal pada mamanya.
Bu Ambar sedikit terkejut dengan penampilan anaknya dengan rambut acak-acakan dan wajah masam. Dilihatnya Alisa yang tak kalah berantakannya hanya memakai kaos anaknya yang kebesaran di tubuh gadis itu dengan menutupi bagian dadanya dengan menyilangkn kedua tangan mungilnya. Bu Ambar tiba tiba terkejut dan menutup mulutnya. Penampilan kedua orang itu sudah menjelaskan apa yang baru saja mereka lalukan.
"Oh. Maafkan Mama. Mama gak tau kalo kalian.. ehm. Yaudah lanjutin dulu aja mama sarapan dulu."
"Gara-gara mama nih, Alamat Reygan bakal ngulang dari awal prosesi tadi." Alisa membelalakkan mata dan menutup mulutnya dengan tangan mendengar ucapan Reygan yang begitu frontal menurutnya pada ibunya sendiri seakan tidak malu membeberkan apa yang barusan mereka lakukan.
"Hehe. Mama gak tau. Lain kali mama gam bakal ganggu lagi deh." Jawaban bu Ambar makin mamebuat Alisa malu. "Oke lanjutin aja klo gitu. Mama makan dulu."
Cklek!
Reygan menutup lagi pintu kamarnya saat bua Ambar sudah meninggalkan mereka. Ia lalu mendekati Alisa yang salah tingkah dengan muka merahnya yang ditutupi oleh telapak tangan.
"Kamu mau lanjut dan kasih ijin aku untuk melakukan lebih? Atau…"
Reygan makin mencondongkan tubuhnya mendekatkan bibirnya di telinga Alisa. Dan mengambil tangan Alisa untuk meletakkannya di kejantanan miliknya.
"Atau kamu mau membantuku membuatnya lemas di kamar mandi?"
Beberapa detik berlalu baru Gadis itu mengerti dengan maksud ucapan suaminya.
"Mas Rey!!" Teriaknya sambil menjauh dari tubuh Suaminya.
Reygan sudah tidak bisa menahan ketawa melihat ekspesi istrinya yang ketakutan dan berlari ke kamar mandi.
"Whaaat? Lisa kenapa kamu bisa sampai hilang kendali dan malah menikmatinya sih?" Alisa mengacak rambutnya yang sudah kusut akibat perlakuan suaminya barusan.
Dan hari ini benar-benar ia dikagetkan oleh permintaan maaf suaminya, pernyataan suaminya, dan dia baru mengetahui sisi lain suami mesumnya dengan terang-terangan berbicara hal-hal yang masih tabu untuknya tanpa beban dan rasa malu.
***
"Ma, aku berangkat dulu. Ada urusan pagi ini. Pinjamkan Alisa mobil karena ia baru ada kuliah jam 10 nanti." Reygan langsung mencium tangan mamanya setelah sarapannya habis dan bergegas keluar. Tapi langkahnya terhenti saat mamanya memanggilnya.
"Bolehkan mama menginap di sini sampai akhir pekan? Mama masih kangen banget sama Alisa"
"Terserah mama aja gimana." Ujar Reygan sambil melangkah lagi keluar dari rumah.
Alisa langsung menundukkan kepalanya. Duh berati 5 malam lagi aku haris sekamar dengan orang itu. Batin Alisa.
Setelah menutup pintu dan menyalakan mesin mobil, Reygan mengambil ponselnya yang bergetar.
Salah satu profesor senior tiba-tiba menghubunginya meminta ijin untuk menukar jadwal dengannya pagi ini. Tentu saja Reygan dengan senang hati mempersilahkan seniornya tersebut bertukar jam kuliah dengannya.
Lelaki itu kemudian teringat sesuatu dan langsung menekan nama Carina di ponselnya, ia ingin mendengar penjelasan langsung dari Carina tetnang rekaman CCTV yang ia putar dan maksud dari Carina berulah seperti itu.
3 panggilan ia layangkan untuk Carina, namun tidak ada jawaban dari kekasihnya itu, tanpa berfikir panjang, Reygan melajukan mobilnya menuju Apartemen Carina.
***
"Aaaaahh Carina! You rock it babe.. ah,, cuma kamu yang bisa membuatku gila." Seorang lelaki sedang merancau tidak karuan saat Carina menggoyangkan tubuhnya dengan liar menyatu dengan lelaki di bawahnya.
"Ah Dino, you're amazing. Ah.. oh Babe. Aku mau keluaaaar." Teriak gadis itu yang duduk di atas tubuh lelaki yang sudah lama menjadi partner sexnya.
Dino langsung memutar tubuhnya mengganti posisi untuk melanjutkan aktivitasnya menuntaskan hasratnya saat dirasa wanita diatasnya sudah mengeluarkan pelepasannya dan terkulai lemas di dada bidangnya.
Dibaliknya tubuh Carina hingga tengkurap, diangaktnya bagian bawah tubuh gadis itu bertumpu pada lutut. Setelah itu ia mulai memasukkan lagi kehantanannya pada liang wanita itu dan menggenjotnya dengan cepat.
Desahan dan teriakan kembali memenuhi apartemen wanita itu.
"Haaah! Haah.! Sudah 3 bulan kita tidak melakuakan bersama, aku sungguh gila. Gak ada wanita lain seliar kamu yang bisa menuntaskan hasratku beb." Ukar dino sambil memeluk tubuh telanjang Carina saat ia berhasil mencapai klimaksnya.
"Me too. Kamu tau? Aku sudah lama tidak melakukan ini sejak kamu berangkat ke Amerika. Reygan. Bahkan untuk ciuman saja dia masih payah jadi aku haris mencari partenr sexku di diskotek tanpa sepengetahuannya." Ujar Carina sambil tertawa mengejek.
"Putuskan saja dia dan menikahlah denganku."
"Itu gak mungkin."
"Why? Bukannya kita sering melakukannya bahkan sebelum kamu bertemu dengan Reygan?"
"Kamu tahu Dino, aku sangat mencintainya. Dan aku tidak akan melepaskan pria kaya begitu saja."
"Aku bahkan bisa memberimu lebih dari dia. Terutama tentang kepuasan" ucap Dino sambil tangannya kembali menggoda kewanitaan Carina.
***
Pik pik pik pik pik.
Sesampainya di depan unit Penthouse Kekasihnya, Reygan menekan tombol sandi pintu masuk karena bel yang ditekannya tidak berbunyi.
Klik, pintu terbuka menampakkan ruangan yang sepi, hanya ada botol wine kosong, dua gelas dan ponsel Carina di meja. Matanya melotot dan memanas saat ia melihat beberapa pakaian dan juga underwear berserakan di bawah sofa, meja TV, dan depan pintu kamar yang tertutup.
Reygan mengurungkan niatnya memanggil kekasihnya saat sayup ia mendengar suara desahan dan rintihan dua orang berbeda jenis. Sayup ia mengenali desahan itu milih Carina Ia langsung melangkah pelan ke sumber suara yang berada di dalam kamar kekasihnya. Dibukanya sedikit pintu kamar dengan perlahan tanpa menimbulkan suara, desahan itu makin keras dan terlihat dengan jelas oleh mata kepala Reygan Aktivitas kekasihnya bersama pria lain di dalam kamar. Bagai tersambar petir, lahet bukan main Reygan memergoki wanita pertama yang menguasai hati dan pikirannya sedang menyatukan tubuhnya berbagi kenikmatan dengan Pria lain yang juga dikenalnya saat ia untut ilmu di Belanda.
Reygan hendak menggrebek perselingkuhan kekasihnya, namun Reygan sangat terkejut saat Dino merancau bahwa mereka sudah melakukan hal itu jauh sebelum Carina mengenal Reygan dan ia mendengar gadis itu mengiyakan disela sela desahannya. Hatinya panas dan marah dan merasa ia sudah dibodohi oleh kekasihnya sampai sejauh ini.
Namun ia urungkan niatnya untuk melabrak kedua orang itu dan langsung memepetkan tubuhnya pada tembok luar kamar, Reygan penasaran, ia berusaha keras menahan amarah hanya karena ingin mendengar lebih lanjut apa saja yang akan terbongkar tanpa sengaja saat ia mendengar percakapan mereka berdua.
"Aaah.. no Dino, aku harus menikahi Reygan. Dan aku juga bisa memilikimu seperti saat ini. Aaahhh.. karena kamu yang bisa membuatku melayang dan menuntaskan hasratku dengan permainanmu."
"Lakukan apapun yang kamu. Mau sayang, yang penting aku akan tetap mendapatkan jatahku darimu. Lets do it again babe. Aku menginginkanmun kembali." Ujar Dino sambil mulai membabi buta menyerang Carina yang ada di bawahnya.
Kedatangannya secara tiba-tiba untuk menanyakan tentang rekaman CCTV itu malah memberikan bukti yang lain bahwa ia harus berhenti mempercayai kekasihnya.