Sesosok Pria tampan dengan tubuhnya yang tinggi dan atletis terlihat sedang memasuki ruangan. Dosen Muda yang menjadi pusat perhatian para mahasiswi di kampusnya itu terlihat segar hari ini. Dilihatnya tumpukan file tugas para Mahasiswanya sudah menggunung di mejanya.
Sambil melangkahkan kaki menuju kursi kebesarannya, ia mula mengambil beberapa tumpukan itu.
Seketika ia tersenyum sinis dan melemparkan satu file ke meja setelah membaca satu nama diantara tumpukan itu. Siapa lagi kalau bukan Alisa yang namanya terpampang di file yang baru saja dilemparnya.
Alisa, baginya gadis itu adalah seorang pengganggu. Betapa rusak moodnya setiap kali dia melihat sosok Alisa yang selalu mengingatkan tentang kenangan memalukan sekaligus menyakitkan yang dialami kekasihnya karena ulah gadis itu.
Seketika lamunan Pria tampan bermata Hitam itu buyar saat ponselnya berdering.
Tak lama setelah menutup telpon, ia segera bergegas melangkahkan kakinya keluar ruangan.
***
Mobil yang dikendarai Dosen Muda berparas tampan itu melesat meninggalkan kampus menuju sebuah rumah megah bercat putih. Tak lama setelah pagar terbuka, Mobil itupun langsung menuju garasi yang berisi deretan mobil mewah, mobil klasik, dan mobil sport yang sudah bisa dipastikan bernilai milyaran rupiah.
Kedatangan Reygan disambut oleh wanita cantik paruh baya yang tersenyum gembira melihat putra semata wayangnya pulang dari kegiatan mengajarnya.
"Tumben Mama telepon suruh aku pulang cepat?" Ucapnya setelah mencium punggung tangan Wanita cantik itu yang tidak lain adalah ibu kandung Reygan.
"Ada sesuatu yang ingin Mama sampaikan padamu. Sebelum itu kita makan dulu yuk." Sahut wanita itu sambil terus tersenyum sambil mengandeng lengan anaknya menuju ruang makan.
"Jadi, hal penting apa yang ingin Mama sampaikan?" Reygan bertanya penasaran pada wanita paruh baya itu setelah suapan terakhirnya.
Ibu itu lagi-lagi tersenyum. "Rey, kamu tahu kan kalo keinginan mama saat ini hanyalah melihatmu bahagia dan juga mempertahankan perusahaan Almarhum Papa kamu agar tidak jatuh ke tangan yang tidak tepat?"
Reygan menghentikan minumnya, tiba-tiba rahangnya mengeras. "Ma, sepertinya kita udah membahas masalah ini, aku sudah memustuskan kalo aku tidak akan berkerja apalagi memimpin perusahaan Papa. Mama sudah tau kan impianku sejak lama menjadi Dosen dan berkarya di dunia Arsitektur. Dan aku kira kita sudah sepakat untuk tidak membahas hal ini lagi."
Wanita itu hanya menanggapi sikap dingin anaknya dengan tersenyum. "Mama tau, dan mama mendukung penuh apapun karirmu.
Karna itulah mama ingin membicarakan hal ini padamu. Perusahaan sekarang sedang krisis karena dikuasai oleh Alex dan om tirimu. Mereka hanya menghambur-hamburkan uang perushaan untuk kantong pribadi mereka. Jika seperti ini terus, sama saja kita menyerahkan peninggalan papa yang dirintis dari nol menuju kehancuran di tangan mereka. Mama ingin menyelamatkan perusahaan papa dengan bantuanmu, dengan cara kamu tidak harus memimpin perusahaan papamu dan bisa melanjutkan karir yang kamu impikan."
"Bagaimana caranya?" Reygan bertanya sambil mengerutkan kening.
Wanita itu nampak memberi jeda agar anak satu-satunya itu makin penasaran. "Menikahlah!" Ucap wanita itu sambil menyerahkan amplop berisi berkas-berkas yang membuat mata anak semata wayangnya melebarkan mata.
"Ini surat wasiat Papa?" Ucap Reygan dingin.
"Yah, itu surat wasiat Papa yang menyatakan kamu akan menjadi pewaris tunggal yang mewarisi seluruh perusahaan dan aset miliknya, jika kamu sudah menikah." Ucap wanita itu.
"Setelah semua menjadi milikmu, maka kita bisa mengambil alih perusahaan dan dengan mudah kita dapat menyingkirkan para pembuat onar. Setelah itu, mama akan mengangkat sepupumu Dira dan beberapa orang kepercayaan Papamu untuk mepimpinan perusahaan di bawah naungan kita."
Reygan menghembuskan nafasnya berat sambil memandangi ibunya. "Baiklah, aku akan menikah, dengan Carina."
"TIDAK!! Sampai kapanpun mama tidak akan pernah menyetujui hubunganmu denga Carina." Sanggah wanita itu cepat.
"Ma Please, kami saling mencintai, Carina gadis yang baik ma, dia rela menunggu restu dari Mama.
Mama kan yang minta aku nikah. Lalu dengan siapa jika bukan dengan dia ma? Carina kekasihku." Reygan mulai naik pitam jika menyangkut masalah kekasihnya yang sudah lama akan dinikahinya. Namun sang ibu belum merestui.
"Tidak Reygan. Bukan dengan perempuan itu. Mama ingin kamu bahagia! Mama sudah menghormati dan membebaskan keputusanmu untuk tidak mengambil alih perusahaan dan menjadi Dosen sesuai mimpimu. Kali ini saja mama mohon, menikahlah dengan gadis pilihan mama. Dia gadis yang baik tidak seperti kekasihmu." Ucap wanita itu parau.
"Tolonglah Rey, umur Mama tidak akan panjang, dan Mama mohon, selamatkan perusahaan sekali ini saja. Menikahlah dengan gadis pilihan Mama, perusahaan akan menjadi milikmu seutuhnya dan kembali ke tangan kita. mama yakin gadis itu juga akan membuatmu bahagia lebih jika bersama Carina." Ucapnya sambil memohon pada Anaknya. 'Dan Mama akan membebaskan kamu dari perempun ular itu Rey' lanjut wanita itu dalam hati
Reygan Adijaya. Dosen muda nan tampan mempesona. Siapa yang menyangka dia adalah anak dari salah satu konglomerat Ibu Kota dengan kekayaan di atas rata-rata.
Almarhum ayahnya bersikeras ingin menjadikan Reygan penerusnya, namun sayang, Reygan bersikeras memilih jalan karirnya sendiri, meraih impian dan cita-citanya dengan penolakan keras dari sang ayah, dan dukungan total dari sang Ibu.
Hingga sang ayah meninggal, beliau menuliskan surat wasiat untuk Reygan, semua hak waris akan jatuh ke tangannya setelah ia menikah dan memimpin perusahaan.
Hingga saat ini, terjadi krisis di perusahaan inti dan beberapa anak perusahaan milik keluarga Adijaya yang susah payah dibangun oleh Ayah Reygan.
Apalagi penyebabnya kalau bukan banyak tikus yang menggerogoti uang perusahaan demi kantong pribadi, dan sialnya itu dilakukan oleh keluarga tiri ayanya yang semen-mena karena status perusahaan belum sepenuhnya milih keluarga Adijaya setelah Roy, ayah Reygan Meninggal.
Tentu saja hal itu menyulitkan sang Mama untuk mengempaskan mereka. Lain halnya Jika Reygan sudah menikah dan menjadi ahli waris utama yang syah setelah, Maka sang Mama akan dengan sangat mudah menyingkarkan tikus-tikus perusahaan dengan, dan membuat orang-orang kepercayaannya untuk memimpin perusahaan.
"Siapa gadis itu ma?" Tanya Reygan tiba-tiba.
Reygan benar tidak tega untuk menolak keinginan mamanya yang ingin melindungi perusahaan peninggalan Papa, seumur-umur belum pernah sang mama meminta dan mengharapkan sesuatu darinya.
Jika sudah seperti ini, maka sudah tidak ada jalan lain. Apalagi beliau tidak pernah menyetujui hubungannya dengan Carina, kekasihnya. Jika dia menolak, ia takut mama akan memaksanya untuk meninggalkan Karir impiannya dan juga Carina.
"Dia gadis yang baik dan cantik, mama kira kamu akan menyukainya. Akhir pekan ini Mama sudah merencanakan pertemuan kalian."
Lihatlah, bahkan Mamanya sudah mengatur sedemikian rupa.
"Aku ingin tau siapa gadis itu sebelum kami bertemu secara resmi akhir pekan nanti Ma!" Reygan tidak mau kalah "aku harus mencari tau siapa dia."
"Baiklah, mama akan mengirimkan semua tentang gadis itu ke pesanmu. Mama harap kamu mau menuruti permintaan Mama kali ini jika kamu ingin menyelamatkan perusahaan dan juga meneruskan karirmu." Ucap wanita itu Final.
"Gadis itu, adalah anak sahabat mama dan papa. Kami mempunyai hutang budi dan nyawa padanya. Dan sekarang kami juga ingin membalasnya" ucap wanita itu lirih. "Dan dia adalah salah satu mahasiswi di kampusmu bekerja."
Reygan terpaku sejenak. Mama meminta Ia untuk menikahi gadis yang umurnya terpaut jauh darinya?
Apa-apaan ini?
"Segera kirimkan data gadis itu padaku ma. Aku akan mencari tahu sebelum kami bertemu. Jika tidak, jangan harap aku akan menuruti perintah mama!" Ucap Reygan tegas, dan terselip senyum liciknya. Menandakan Reygan merencanakan sesuatu untuk gadis yang dipilih Mamanya.
Seperti Sebuah perjanjian pernikahan kontrak mungkin? Ya, dia akan meminta gadis itu untuk melakukannya. Oleh sebab itu, dia harus mencari tahu dan menyelidiki seperti apa gadis pilihan mamanya untuk mempermudah rencananya.