Damian menyeringai, matanya menyorot Raven setajam silet, namun Raven sama sekali tidak terpengaruh di bawah tatapan itu.
" Kamu sudah bisa kembali beraktivitas seperti biasa kan, Raven?" tanya Damian lagi. Sebuah niat yang agak jahat muncul dari dalam dirinya, untuk Raven.
" Jika tidak berkaitan dengan fisik, mungkin saya bisa. Seperti memeriksa dokumen, mengerjakan pekerjaan Anda seperti biasa, mencari detail informasi klien, dan lainnya. "
" Tadi kamu bilang, kamu tidak sempat latihan ya. Hmmm, " Damian tampak berpikir, ia memutar otak mencari tugas yang cocok untuk membuat Raven sadar akan posisinya.
" Ya, Tuan. " Raven sedikit mencurigai Damian karena terus menanyakan hal yang sama, seolah sedang merencanakan sesuatu yang buruk. Atau hanya perasaan Raven saja? Entahlah.