Pekerjaan yang menunggu di depannya tak kunjung membuat Leah mengerjakannya, ia masih merutuki dirinya yang tanpa sengaja hampir membocorkan rahasia Raven.
" Apa Nyonya Kana memang orang yang gak peka ya? Atau Raven yang terlalu pintar menyembunyikan perasaannya?" gumam Leah. Entah mengapa, ia sedikit kepikiran tentang kisah cinta sepihak Raven. Kasihan, pikirnya.
*****
Pintu kamar terbuka, pria tampan dengan pakaian khas sehari-hari kemeja polos putih, hitam, abu-abu, ataupun navy itu terlihat senang.
" Damian, aku mau jalan-jalan. Aku udah boleh keluar kan?" tanya Kana.
Si pria rupawan—Damian, menghampiri Kana, " boleh, di ikuti oleh Leah, beberapa pelayan, dan pengawal. "
Baru saja Kana ingin protes, telunjuk Damian sudah menutupi bibir tipisnya, " jangan protes, Kana. lakukan seperti yang aku minta, atau tidak usah keluar sama sekali " desis pria itu.
" Tapi, aku kan-"
" Ya atau tidak sama sekali, " sela Damian tanpa peduli protesan Kana.