Damian tertegun ketika Kana tau dirinya berbohong, ia hanya tidak ingin Kana berpikir Damian lemah.
" Ya, aku menangis " aku Damian akhirnya. Toh, Kana juga sudah tau dirinya berbohong.
" Kenapa?" tanya Kana.
Seketika Damian mengangkat alisnya, " apanya yang kenapa, sayang? Bayi kita sudah tiada, kamu sedih, aku juga sama sedihnya. Itu kan bayi kita. Kamu mungkin merasa aneh dengan perasaan yang kamu rasakan saat ini, karena mungkin kamu gak ingat dengan semua masa-masa kehamilan. Jadi, kamu sulit mengekspresikan diri. Aku paham, sayang. Tapi, aku yang ingat dengan semua momen bahagia kita bersama Baby.. rasanya sakit. " Perasaan Damian tampak kacau, pria itu duduk dengan wajah yang ia telungkupkan di kasur Kana.
Bahu Damian kembali bergetar, Rano yang melihat pemandangan putranya seperti itu dari kaca pintu ruang rawat Kana pun menghentikan tangannya yang akan membuka pintu.