Mata Claudia sibuk mencari ke sana kemari, namun akhirnya berhenti pada beberapa lembar kartu berwarna putih. Ia pun menunduk dan memungut kartu itu, " oh.. Siska Anindita? Jadi lo yang nolongin dia? Hm.. pinter juga adik sampah itu, dia tau gue bakal butuh Kana untuk rencana gue kali ya makanya bawa tubuhnya si pelakor?
Claudia pun masuk kembali ke dalam mobilnya dan kembali mennjalankan kendaraan roda empat itu sambil menghubungi nomor Siska, " halo, Sis? "
" Halo, Kak. Kenapa?" balas Siska dengan nada tidak bersemangat.
" Lo lagi dimana? Gue gak peduli gimana cara lo bisa nemuin tubuh si pelakor, entah lo ngikutin gue atau gimana. Intinya, hebat banget lo udah nyiapin rencana cadangan buat gue karena ternyata gue di depak dari rencana orang-orang karena tujuan mereka udah tercapai. Tapi, dengan adanya Kana gue bisa balik ancam mereka biar kasih gue uang yang banyak loh.. " tutur Claudia panjang lebar dengan suara riang. Ia sangat senang Siska berguna baginya kali ini.