Pria dengan kemeja putih, jas hitam dan dasi kupu-kupu berwarna hitam itu mematut penampilannya di cermin.
" Anda sudah terlihat sangat tampan, Sir " celetuk Jack.
" Untuk apa aku tampan jika tidak bersama wanita yang ku cintai?" gumam Xavier.
' Mulai mode sad boy ' batin Jack geli.
" Bisa bersama, tapi Anda sendiri yang membuatnya sulit " balas Jack.
Xavier menghela nafas pelan, " kenapa kalian semua seolah menyalahkanku?"
" Karena memang Anda yang terlalu mempersulit diri sendiri " ucap Jack dengan mata menyipit.
" Sudah jam enam lewat, Sir. Bukankah Anda harus menjemput Claudia terlebih dahulu?" tanya Jack.
Netra biru Xavier melirik ke jam tangan merk Rolex yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, " ah, benar juga. Kalau begitu, aku berangkat dulu " pamit Xavier.
" Mau menggunakan supir, Sir? Siapa tau Anda tidak terbiasa dengan jalanan di negara ini " tawar Jack.