Senyum semringah terus saja tersungging di bibir ranum milik Athira Putri Bagaskara saat kini sang papa telah mengizinkan dia untuk melakukan magang di Firma Hukum Ernadi dan Rekan. Entah apa yang ada di dalam pikiran milik Hadi saat ini, yang jelasnya untuk mengubah keputusan apalagi sampai meredakan egonya, bisa dikatakan itu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
"Senyum aja terus sampai gigi kamu itu kering." Mendengar itu Athira hanya bisa memutar kedua manik matanya malas, apa yang Malik katakan tidaklah lebih dari angin lalu untuk Athira.
"Memangnya sejak kapan juga ketawa dilarang, hah?" tanya Athira dengan menghunuskan tatapan yang nyalang dan juga tajam pada pria yang lebih tua lima tahun darinya.
Diam adalah jalan ninja terbaik untuk Malik ambil saat ini. Tak sepatah dua kata pun yang terlontar dari kedua bibir ranumnya untuk menimpali apa yang dikatakan Athira.
"Kak?!" Malik hanya berdehem saat mendengar panggilan yang Athira tunjukkan untuknya.