"Tar … ini sisir kamu?" tanya Akbar meyakinkan Tari kalau benda yang diberikan untuknya itu memang adalah milik Tari, bukannya orang lain.
"Iya, Om. Gambarnya aja Elsa. Kenapa? Om suka, ya?" Kedua manik mata milik Akbar seperti ingin melompat keluar saat ini juga kala mendengar apa yang dikatakan oleh Tari. Namun Akbar sekuat tenaga harus tetap menyunggingkan senyumannya yang manis agar Tari tidak curiga.
"Sisir om banyak kok di rumah. Jadi nggak usah, Sayang," tolak Akbar yang tetap ingin menjaga perasaan dari Tari, masa depan keduanya setelah Suci Indah Lestari karena walau bagaimana pun keduanya adalah satu paket yang tidak mungkin untuk dipisahkan.
Akbar pun mulai menyisir rambut milik Tari, entah apa yang saat ini ada di pikiran lelaki itu yang jelasnya tidak ada yang tahu kecuali dia sendiri.