"Keduanya, Bunda." Haris pun menjawab apa yang menjadi pertanyaan Ghea dengan nada yang terdengar sangat lantang tanpa ada niat dalam dirinya untuk pikir panjang terlebih dahulu. Mendengar apa yang dikatakan oleh Haris, Ghea hanya bisa untuk menghela napasnya dengan sangat berat.
"Tentang apa lagi, Yah?" tanya Ghea dengan sorot mata yang terlihat kalau saat ini Ghea sedang tidak memiliki minat yang tinggi tentang apa pun. Bahkan Ghea yang selalu antusias jika diajak oleh Haris yang notabenenya adalah suaminya kini hal tersebut tidak terlihat lagi di sini. Haris tidak perlu bertanya ada apa dan juga kenapa ini sudah terlalu jelas untuknya.
"Kita makan dulu!" titah Haris, tapi kali ini dengan nada yang terdengar sangat tegas seolah-olah dirinya sedang menutup celah yang bisa digunakan oleh Ghea melontarkan lagi kalimat bantahannya.
Seharusnya sampai pada titik ini Ghea sadar kalau suaminya itu adalah orang yang sangat tidak suka untuk ditentang.