Senja dan Zidan kembali ke rumah sakit lagi. Saat mereka masuk ke dalam kamar inap tante Ami, di sana masih ada Fian yang setiap menunggu di samping ranjang. Fian sedang memainkan ponselnya saat kedua orang tersebut masuk ke dalam. Fian melirik sekilas.
"Wah...wah...enak ya kalian berduaan. Gue di sini jamuran" kata Fian bercanda. Zidan hanya terkekeh pelan.
"Sorry. Gue ngajak dia makan biar nggak marah lagi sama lo. Lo kan udah bohongin dia" jawab Zidan. Fian menatap Senja sekilas.
"Gimana? Sudah di terima belum teman gue ini? Kasihan loh sejak di Jakarta dia jadi pendiam" kata Fian. Zidan lalu menghadiahinya dengan pukulan di dadanya pelan.
"Enak aja. Siapa yang pendian hey?" sela Zidan cepat. Senja tidak menjawab. Ia hanya diam menatap Zidan dan Fian bergantian.
"Kalian kok bisa jadi dekat gini?" tanya Senja penasaran.
Zidan dan Fian hanya saling tatap. Lalu Fian berkata.